Dorong Peningkatan PNBP, Imigrasi Tanjungpinang Jemput Bola Pengurusan Paspor

KABARTIGA, TANJUNGPINANG – Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang mendorong peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui biaya pengurusan paspor yang turun drastis selama pandemi COVID-19. Upaya peningkatan pendapatan negara itu dilakukan melalui program Eazy Passport.

Pelayanan ini merupakan bentuk pelayanan paspor yang dilaksanakan di luar kantor Imigrasi. Masyarakat yang ingin membuat paspor secara kolektif atau secara berkelompok dapat mengajukan permohonan layanan Eazy Passport.

Bacaan Lainnya

“Memang selama ini, kita tahu pandemi ini pengurusan paspor animo masyarakat berkurang, sehingga PNBP kita berkurang. Jadi, kami punya terobosan baru, jemput bola,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang, Irwanto belum lama ini kepada sejumlah awak media.

Irwanto menjelaskan, pelayanan itu dilakukan dengan cara mendatangi kantor lembaga-lembaga pemerintahan bahkan ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Tanjungpinang. Hal itu sekaligus melakukan sosialisasi terkait pelayanan paspor terbaru tersebut.

“Kalau mereka ada 50 sampai 80 orang, kita datangi. Kita kesana, mereka tidak datang ke kantor lagi, tapi dibawah itu, mereka tetap ke kantor. Ini salah satu upaya agar PNBP kita meningkat,” ungkapnya.

Selain itu, kata Irwanto, pihaknya juga mengantisipasi terkait rencana Singapura membuka pintu untuk wisatawan pada 21 April mendatang. Sehingga, terobosan baru ini bisa mengurangi kepadatan masyarakat yang hendak membuat atau memperpanjang paspor.

“Jadi, pada saat Singapura buka, kita sudah tidak mengalami kepadatan lagi. Masyarakat tidak berduyun-duyun ke kantor,” ujarnya.

Ia menegaskan, bahwa pelayanan paspor itu tetap mengacu pada aturan dan standar yang telah ditentukan. Ia mencontohkan, pembayaran PNBP tetap melalui bank dan paspor selesai dalam kurun waktu tiga hari selama persyaratannya dinyatakan lengkap.

“Pencetakan tetap di kantor kita, pembayaran tetap di bank. Kita tidak boleh memungut untuk pembayaran paspor itu, tetap di bank yang sudah ditunjuk. Kalau tidak ada halangan, 3 hari siap,” imbuhnya.

Ia juga menceritakan saat menjabat sebagai Kepala Kantor Imigrasi Tanjungpinang pada Januari 2020 lalu, penerbitan paspor baru mencapai 70 paspor setiap harinya. Namun, sejak memasuki masa pandemi, penerbitan paspor baru tidak lebih dari 7 hingga 20 paspor.

“Sekarang, beberapa hari ini saya cek hanya 12, 10. Jadi, saya pernah tanya langsung ke masyarakat, kenapa tidak bikin paspor, katanya mau ke mana juga, Singapura dan Malaysia tak bisa berkunjung,” ujarnya.

Jessy, warga Tanjungpinang saat ditemui di kantor Imigrasi Tanjungpinang mengaku menyambut baik rencana dibukakannya pintu Singapura untuk wisatawan. Ia bersama ibunya pun langsung memperpanjang paspor sebelumnya sudah habis masa berlakunya.

“Saya mengurus paspor ini persiapan untuk ke Singapura. Sekarang, pengurusan paspor lebih mudah,” pungkasnya. (Alt)

Pos terkait