KABARTIGA.ID, Jakarta – Peluncuran Satelit Republik Indonesia 1 atau Satria-1 pada 19 Juni lalu akan segera memberikan dampak nyata bagi masyarakat daerah terpencil, terdepan, dan tertinggal di Kepulauan Riau (Kepri), yang dikenal sebagai daerah 3T.
Hal ini telah dipastikan dalam pertemuan antara Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Budi Arie Setiadi di Kemenkominfo, Jakarta, pada Selasa (28/11/2023).
Ansar menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Presiden RI Joko Widodo atas dukungan program untuk mengatasi keterisoliran komunikasi di Provinsi Kepri melalui Satelit Satria-1. Dukungan ini ditambah dengan penyaluran VSAT dari Kemenkominfo yang akan memperbaiki konektivitas daerah 3T di Kepri.
“Kami sangat berterima kasih kepada Presiden yang telah memperhatikan konektivitas di wilayah sulit seperti Kepri. Dengan kehadiran Satria-1, masalah komunikasi dan konektivitas secara perlahan dapat kita atasi,” ujar Ansar.
Dalam pertemuan tersebut, Ansar membahas penguatan internet di daerah 3T serta usulan tambahan tower Base Transceiver Station (BTS) bersama Menkominfo. Hal ini merupakan langkahnya untuk menangani masalah konektivitas yang selama ini dialami daerah 3T di Kepri.
Menkominfo menyatakan bahwa internet di daerah 3T di Kepri akan disokong melalui Satelit Satria-1 yang telah diluncurkan.
Untuk operasional, Satria-1 memerlukan perangkat stasiun bumi dan very-small-aperture terminal (VSAT) yang perlu dipersiapkan agar mampu menerima dan menyebarkan akses internet dari Satria-1. Di Kepri, terdapat satu dari sepuluh stasiun bumi (gateway) yang berlokasi di Batam.
“Rencananya, Satria-1 akan aktif pada 29 Desember 2023 mendatang. Untuk memperluas jangkauan, Kementerian Kominfo telah mengalokasikan 151 VSAT untuk Provinsi Kepri,” jelasnya.
Adapun alokasi VSAT untuk Provinsi Kepri adalah Type KA Band HNS yang tersebar di beberapa daerah, yakni 9 unit untuk Kabupaten Bintan, 22 unit untuk Kabupaten Karimun, 21 unit untuk Kota Batam, 70 unit untuk Kabupaten Natuna, 14 unit untuk Kabupaten Lingga, 12 unit untuk Kabupaten Anambas, dan 3 unit untuk Kota Tanjungpinang.
Dalam paparannya, Ansar menjelaskan bahwa pemerintah bersama pihak swasta telah membangun jaringan telekomunikasi berbasis layanan broadband 4G pada periode tahun 2021-2022 di 77 titik buta atau blindspot signal di seluruh area Provinsi Kepri.
“Ini melibatkan 35 titik Pembangunan Jaringan 4G Dengan Transmitter VSAT oleh Pihak BAKTI Kemenkominfo dan 42 titik Pembangunan Jaringan 4G metode Terrestrial oleh pihak operator swasta,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan usulan penambahan titik blindspot yang meliputi 6 titik di Anambas, 16 titik di Natuna, dan 35 titik di Lingga. Selain itu, dia juga mengusulkan fasilitasi instalasi BTS VSAT untuk 341 titik di Anambas, 118 titik di Karimun, dan 62 titik di Lingga.
Ansar juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi upaya Kemenkominfo dalam memeratakan konektivitas internet di seluruh Indonesia, terutama di daerah 3T.
“Satelit Satria-1 akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia, terutama di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar yang selama ini minim akses internet. Kami berharap satelit ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, perekonomian, dan budaya di seluruh pelosok negeri,” pungkasnya.
Penulis: Kabartiga.id
Editor: Albet