Ansar Dorong Kampus Berperan Aktif Turunkan Angka Stunting di Kepri

Gubernur Ansar Dorong Kampus Berperan Aktif Turunkan Angka Stunting di Kepri. Foto: Dok. Kominfo Kepri/Kabartiga.id

KABARTIGA.ID, Batam – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad mengajak seluruh civitas akademika untuk berperan aktif dalam upaya percepatan penurunan stunting di provinsi itu.

Hal ini disampaikan Ansar dalam Seminar Peran Civitas Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting melalui Kampus Peduli Stunting Kepulauan Riau (Kamping Kepri) yang diadakan di Aula Kampus Universitas Ibnu Sina Batam pada Sabtu (16/12/2023).

Bacaan Lainnya

Ansar menyatakan bahwa stunting merupakan isu strategis yang menjadi perhatian khusus pemerintah pusat dan daerah karena berkaitan dengan masa depan bangsa serta menjadi beban dalam menjamin kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, katanya, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“Stunting menjadi fokus karena membicarakan masa depan bangsa dan menjadi tanggung jawab pemerintah. Kita harus memastikan bahwa negara ini dibangun oleh insan-insan Indonesia yang produktif. Percepatan penurunan stunting menjadi sangat penting,” ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk memanfaatkan bonus demografi, masyarakat usia produktif harus bebas dari stunting. Sehingga, presiden selalu menekankan kepada seluruh kepala daerah untuk menangani permasalahan stunting ini.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap capaian Kepri dalam menurunkan angka stunting, menempatkannya pada urutan ke-4 terendah dari 38 provinsi. Pada tahun 2021, angka stunting mencapai 17,6 persen dan berhasil turun menjadi 15,4 persen pada tahun 2022.

“Namun, instruksi dari Presiden menyatakan bahwa pada 2024 kita harus berada di bawah angka 14 persen,” tuturnya.

“Oleh karena itu, kita harus berusaha keras pada akhir tahun 2023 untuk menurunkan sebesar 0,8 persen agar mencapai angka sekitar 14,4 persen. Di tahun 2024, kita harus terus berupaya agar angka stunting lebih rendah dari 14 persen,” sambungnya.

Untuk mewujudkan hal ini, Ansar menekankan bahwa penurunan stunting tidak dapat dicapai hanya oleh pemerintah, tetapi membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk swasta, masyarakat, dan kampus.

Ia mengacu pada suksesnya Kabupaten Karimun dalam menurunkan angka stunting hingga 11 persen dari 15 persen tahun sebelumnya sebagai contoh yang bisa diadopsi.

Mantan Bupati Bintan ini juga mengapresiasi peran mahasiswa dalam mendukung upaya edukasi masyarakat tentang stunting.

Ia berharap banyaknya kampus yang ikut serta memberikan perhatian terhadap masalah stunting di Kepri.

“Seharusnya, warga Kepulauan Riau tidak mengalami stunting mengingat 96 persen wilayahnya adalah lautan yang kaya akan protein nabati dan hewani dari ikan, namun masih banyak masyarakat yang mengalami stunting,” pungkasnya.

Penulis: Kabartiga.id
Editor: Albet

Pos terkait