KABARTIGA.ID, Tanjungpinang – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tanjungpinang memilih irit bicara terkait pelaporan dugaan penggelembungan suara yang dilakukan oleh Partai Golkar dan Partai Hanura.
Ketua Bawaslu Kota Tanjungpinang, Muhammad Yusuf mengatakan, terkait pelaporan tersebut akan diadu di pleno tingkat Kota Tanjungpinang.
Yusuf menjelaskan, pelaporan partai Golkar dan Hanura bersifat pelaporan keberatan. Sehingga, pihaknya akan menguji kebenaran dari pelaporan tersebut saat pleno tingkat kota dilakukan.
“Kita dalam istilah nya nanti akan adu data di pleno kota. Siapa yang paling benar dan paling lengkap datanya. Tetap pelaporan kita terima, dan di pleno kota pembuktiannya,” tutur Yusuf kepada Kabartiga.id, Minggu (25/2/2024).
Ketika ditanya tentang nasib Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) serta calon legislatif (Caleg) yang digelembungkan suaranya seandainya laporan kedua partai tersebut terbukti benar, Yusuf mengaku hal itu akan diserahkan kembali kepada partai yang melakukan pelaporan.
“Tentang pidana, kita serahkan bagaimana yang diinginkan pelapor kepada yang terlapor. Namun jika bisa diselesaikan dengan baik-baik, maka kita tempuh jalan itu,” pungkasnya.
Golkar dan Hanura Siap Adu Data
Dua partai politik (Parpol), Golkar dan Hanura yang melayangkan laporan keberatan ke Bawaslu Kota Tanjungpinang karena menilai ada kejanggalan terhadap hasil rekapitulasi suara di tingkat Kecamatan Bukit Bestari.
Kedua partai mengklaim punya data sah berupa salinan C1 yang dicatat oleh masing-masing saksi di tempat pemungutan suara (TPS). Sementara, hasil rekapitulasi yang dilakukan PPK Bukit Bestari terjadi penggelembungan suara ke caleg partai tertentu.
Wakil Ketua bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD I Golkar Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ade Angga usai melaporkan dugaan manipulasi rekapitulasi suara ini menegaskan, pihaknya punya cukup fakta dan data valid yang dihimpun seluruh saksi di lapangan.
“Tentu (Percaya diri, red), kami melakukan pelaporan karena kami sangat PD (Percaya diri) dengan apa yang kami miliki. Data yang kami dapatkan dari saksi-saksi telah kami pelajari dengan detail sekali,” tegasnya.
Ade Angga kembali menegaskan kepada semua pihak yang meragukan pelaporan pihak Golkar ke Bawaslu atas dugaan penggelembungan suara di dapil Bukit Bestari, bahwa pihaknya akan terus maju memperjuangkan kebenaran.
“Kami tidak sekedar ‘omon-omon’. Kami punya data 157 TPS di Bukit Bestari, semua yang ingin menghitung akan kami berikan datanya. Atau siapapun pihak yang ingin menghitung bersama kami secara valid, kami akan terbuka dan senang hati,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Kota Tanjungpinang, Reni. Ia menegaskan bahwa pihaknya bersiap menghadapi pleno di tingkat Kota Tanjungpinang jika terjadi perbedaan hasil dengan yang mereka miliki.
“Kami siap aja. Karena C1 dan pleno kami sudah pegang semua. Itu yang akan kami bawa,” tegasnya.
Lebih lanjut kata Reni, Hanura mengambil sikap dengan melaporkan dugaan penggelembungan itu karena menginginkan pelaksanaan Pemilu kali ini yang berkualitas dan berintegritas.
“Semoga aja pemilu kita menjadi pemilu yang jujur, adil dan transparan,” pungkasnya.
Penulis: Tim Kabartiga
Editor: Albet