Menjaga Otonomi Intelektual: Komitmen Badko Riau-Kepri di Kongres HMI MPO ke-34

KABARTIGA.ID, Pekanbaru – Dalam momentum strategis Kongres HMI MPO ke-34 yang diselenggarakan di Kota Pekanbaru, Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Riau-Kepulauan Riau, Wiriyanto Aswir, menegaskan dukungan penuh terhadap forum nasional yang tidak sekadar menjadi mekanisme suksesi struktural, tetapi sebagai wahana penting untuk regenerasi ideologis dan intelektual gerakan mahasiswa.

Menurut Wiriyanto, kongres ini merupakan puncak konstitusional yang krusial untuk artikulasi arah kebijakan organisasi serta evaluasi kepemimpinan dalam konteks dinamika sosial-politik yang semakin kompleks. Ia menyoroti bahwa HMI MPO sebagai organisasi intelektual tertua di Indonesia harus tetap berperan sebagai penjaga nurani bangsa dan pengawal nilai-nilai moral serta etika demokrasi.

Bacaan Lainnya

Menghadapi berbagai tantangan nasional, mulai dari stagnasi demokrasi hingga krisis moral publik. Wiriyanto mengecam keras praktik provokasi dan agitasi yang tidak berlandaskan rasionalitas, khususnya yang muncul menjelang kongres. Ia menilai tindakan-tindakan tersebut berpotensi mengaburkan misi gerakan mahasiswa yang selama ini mengedepankan nalar kritis dan kebebasan berpikir sebagai fondasi utama.

“Kita harus menjaga Pekanbaru sebagai ruang dialog intelektual, bukan arena perseteruan simbolik yang justru melemahkan esensi perjuangan kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wiriyanto menegaskan bahwa independensi HMI MPO harus dipertahankan dari segala bentuk tekanan politik maupun kekuasaan eksternal. Citra organisasi, katanya, tidak diukur dari narasi dangkal atau spanduk provokatif, melainkan dari hasil karya nyata dan keberanian untuk berpikir kritis secara rasional.

Dalam penutup pernyataannya, ia menyerukan semangat kolektif bagi seluruh keluarga besar HMI dan masyarakat Riau untuk mengawal jalannya kongres dengan penuh kedamaian dan martabat, memastikan bahwa HMI tetap relevan sebagai agen perubahan sosial dan intelektual bangsa.

“HMI bukan hanya rumah bersama bagi mahasiswa muslim, melainkan juga benteng intelektual yang senantiasa hadir sebagai bagian dari solusi kebangsaan,” tutup Wiriyanto.

Pos terkait