Kepri Dan Jawa Timur Teken MoU Kerja Sama Perdagangan

KABARTIGA, BATAM – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menandatangani kerja sama perdagangan yang dilaksanakan di Nagoya Hill Hotel, Batam, Jumat (30/4/2021).

Dalam sambutannya, Ansar mengatakan 96 persen wilayah Provinsi Kepri adalah lautan. Sebagai salah satu provinsi terluar, Kepri di wilayah utara berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja dan bagian Timur berbatasan dengan Malaysia dan Kalimantan Barat.

Bacaan Lainnya

Sementara untuk bagian selatan, Provinsi Kepri berbatasan dengan Bangka Belitung dan Jambi dan bagian barat dengan Singapura dan Malaysia.

“Luas daratan Kepri 8.201 KM persegi dengan 96 persen lautan dengan jumlah penduduk 2.064.564 jiwa yang menempati di 395 pulau dari jumlah pulau di Kepri yang mencapai 2.408 pulau,” jelas Ansar.

Provinsi Kepri, kata Ansar, pernah alami pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2017 sampai 7,2 persen dan melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, di awal era pandemi COVID-19 sempat terkontraksi sampai minus 6 persen.

“Namun saat ini perlahan tumbuh meski masih minus 3,8 persen. Kita optimistis akhir tahun 2021 bisa mencapai 3,5 sampai 5,6 persen,” ungkapnya.

Saat ini, Gubernur Kepri mendorong pengembangan kabupaten dan kota sesuai potensi yang dimilikinya.

Kota Batam, katanya akan dikembangkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK), industri galangan kapal, jasa pelabuhan, pergudangan, offshore dan elektronik, pengembangan Batam logistik ekosistem, industri pariwisata Rempang dan Galang serta wisata Mice.

Untuk Kabupaten Karimun dikembangkan menjadi kawasan industri galangan kapal, industri oil tanking, refainare oil, pertambangan granit dan industri perikanan.

“Kabupaten Bintan sangat cocok untuk pengembangan pusat pariwisata, industri pengolahan bahan makanan dan pengolahan hasil pertambangan seperti alumina,” jelas Ansar.

Tidak hanya itu, Kota Tanjungpinang yang merupakan ibu kota Provinsi Kepri sedang dikembangkan sebagai pusat industri halal, pariwisata kuliner dan pariwisata religi serta sejarah.

“Khusus untuk Natuna, Kepulauan Anambas dan Kabupaten Lingga selain pariwisata, juga akan dikembangkan industri perikanan,” tegasnya.

Dijelaskan Ansar, angka perdagangan Kepri dan Jawa Timur tahun 2020 khusus perdagangan Batam ke Jawa Timur sebesar Rp565.585.457.000. Sementara perdagangan
Jawa Timur ke Batam sebesar Rp6,8 triliun.

“Kerja sama perdagangan tersebut terdiri dari pipa, crud palm oil, elektronik, bisnis hewan dan tumbuhan,” ujarnya.

Ansar berharap para OPD dan kalangan pengusaha di Kepri agar kesepakatan kerja sama perdagangan dengan Jawa Timur ditindaklanjuti dengan langkah-langkah yang serius.

“Kita minta para OPD dan pengusaha serius menindaklanjuti kerja sama ini. Jangan sampai seperti pepatah Wujuduhu ka’adamihi. Adanya seperti ketidakberadaannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Khofifah Andar Parawansa menyambut baik kerja sama hubungan dagang dengan Kepri. Diharapkan kerja sama mampu membangun sebuah sinergitas dan penguatan kapasitas para pelaku usaha kedua daerah.

“Apa lagi Kepri termasuk daerah perlintasan yang berbatasan dengan Vietnam, Malaysia dan Singapura,” jelas Khofifah.

Kerja sama perdagangan, kata Khofifah, selain sebuah ikhtiar dalam membangun silaturahmi juga membangun sinergitas antar pengusaha dalam misi dagang di Kepri dan Jawa Timur.

Khofifah juga berharap Gubernur Kepri Ansar Ahmad juga melakukan kunjungan balasan ke Jawa Timur. “Kita juga siap untuk kerja sama di bidang vocational training dalam pengembangan industri kreatif,” tambah khofifah.

Khofifah juga menambahkan bahwa saat ini Jawa Timur sudah ditetapkan sebagai coorporate university bersama Jawa Barat. Pihaknya terus berusaha dan ikhtiar untuk terus meningkatkan SDM ASN yang unggul dan profesional.

Disamping itu produktifitas capaian kinerja ASN  merupakan bagian yang penting, sehingga rupiah yang dibelanjakan bisa terukur capaiannya dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat.

“Coorporate University bagi Pemprov Jawa Timur tidak hanya sekedar menjadi pintu masuk  peningkatan profesionalisme serta keunggulan ASN Pemprov Jatim, tetapi juga ASN di Kabupaten/kota di Jawa Timur. Selain itu Pemprov Jatim juga siap menjadi mitra Badan Pengembangan SDM (BPSDM) ASN di provinsi-provinsi di Indonesia, ” pungkasnya. (Red)

Pos terkait