Perpustakaan Nasional RI Gelar Stakeholder Meeting (SHM) di Provinsi Kepri.

Kegiatan Stakeholder Perpusnas Provinsi Kepri 2023
Kegiatan Stakeholder Perpusnas Provinsi Kepri 2023

KABARTIGA.ID, Tanjungpinang – Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) menggelar kegiatan Stakeholder Meeting (SHM) di Provinsi Kepri di Room Meeting Asia Eropa, Hotel CK Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Kamis (10/8/2023).

Kegiatan SHM yang di gelar di Provinsi Kepri ini, dibuka langsung oleh Dra Fathmi, ss sebagai Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional RI.

Bacaan Lainnya

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari kegiatan SHM Nasional yang telah dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 21 Juni 2023 lalu.

SHM Provinsi ini adalah kegiatan mempertemukan para stakeholder di tingkat provinsi untuk dapat berkolaborasi dan bersinergi dalam membangun literasi masyarakat.

Strategi Stakeholder Meeting menunjukkan pembelajaran kepada kabupaten dan provinsi tentang manfaat bersinergi dengan stakeholder lain, untuk meningkatkan kualitas layanan dan meningkatkan self esteem perpustakaan untuk menyuarakan hal-hal terkait perpustakaannya.

“Kegiatan SHM di Provinsi Kepri ini merupakan kegiatan ke 33 yang dilakukan setelah di gelar di sejumlah Provinsi di tahun 2023,” kata Rita Suartini Pustakawan Muda Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpustakan Nasional RI.

Lanjutnya, kegitan SHM yang di gelar di Kepri ini merupakan salah satu bagian dari Program Transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).

“Untuk kegiatan SHM ini sendiri diharapkan para Stakolder di Daerah, khususnya di Provinsi itu bisa bersinergi dengan Perpustakaan dalam melakukan suatu kegiatan yang melibatkan masyarakat, dan berdampak langsung terhadap masyarakat,” harapnya.

Acara stakeholder meeting tingkat Provinsi tahun 2023 dimoderatori oleh Rismarin, S.Sos, M.M, beliau merupakan kepala bidang perpustakaan Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Provinsi Kepulauan Riau. Rencana tindak lanjut SHM yaitu:
– Melaksanakan kunjungan ke OPD yang telah dibuat membuat komitmen pada kegiatan stakeholder meeting (SHM) dalam pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial melalui Nota Kesepahaman yang telah disepakatai bersama.
– Menyusun Nota kesepahaman dan ditandatangani oleh pimpinan para stakeholder.
– Melaksanakan Pertemuan Rutin dengan Stakeholder.
– Segera menindaklanjuti hasil dari kesepakatan bersama yang tertuang di Notulensi rapat ini.

Selanjutnya Rita Suartini (pihak Perpustakaan Nasional) juga menyebutkan dalam kegiatan SHM yang digelar bersama Dinas Perpustakaan Provinsi Kepri, respon dan masukan sangat baik. Sejumlah masukan dan diskusi disampaikan dalam forum tersebut.

Tinggal nanti bagaimana kita melihat tindaklanjut dari Dinas Perpusatakaan Kepri sendiri, mengenai kegiatan SHM yang kita gelar saat ini. Apakah komitmen yang disepakati dalam kegiatan ini, berjalan atau tidaknya” jelasnya.

Dengan di gelarnya kegiatan ini di Kepri, pihaknya berharap semoga semua stakolder, baik dari intansi pemerintah bisa bersinergi untuk kegiatan yang melibatkan masyarakat dari awal sampai akhir.

Bisa membangun kesadaran tentang pentingnya transformasi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta membangun dukungan stakeholder untuk perluasaan dan keberlanjutan program.

“Jadi intinya untuk tim sinergi ini, kita melakukan kegiatan tidak hanya sendirian. Tapi melibatkan semua Stakolder. Soalnya kedepan itu perpustakaan bukan hanya untuk baca buku seperti biasanya. Tapi bisa bertransformasi jadi pusat segala kegiatan. Kalau pun tidak ada anggaran, tetapi bisa bersinergi dengan stakolder yang lain,” tutupnya.

Perlu diketahui bahwa kegiatan Revitalisasi Pengembangan Perpustakaan Umum sudah dimulai sejak tahun 2018, ditetapkan menjadi kegiatan Prioritas Nasional dengan nama Program Transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial.

Saat ini, sudah 33 perpustakaan provinsi, 296 perpustakaan kabupaten/kota, dan 1.696 perpustakaan desa/kelurahan telah menjadi penerima manfaat program TPBIS.

Sampai Juni 2023, 1.396 perpustakaan desa/kelurahan di 27 provinsi telah melaksanakan replikasi TPBIS secara mandiri.

Sejalan dengan tagline Perpusnas, “Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Untuk Kesejahteraan Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid 19.

TPBIS diupayakan agar dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai salah satu strategi peningkatan literasi masyarakat menuju keberdayaan untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi.

Demi tujuan tersebut, Perpusnas mengajak seluruh stakeholder TPBIS untuk sama-sama mengambil peran dalam memastikan keberlanjutan dan perluasan replikasi TPBIS.

Pos terkait