Arab Saudi Buka Pintu, Syarat Umrah Harus Divaksin yang Tersertifikasi WHO

KABARTIGA.ID, JakartaMenteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa vaksin menjadi salah satu syarat yang ditetapkan oleh Arab Saudi bagi jemaah yang akan beribadah umrah. Hal ini ditegaskan Menag saat Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR.

“Kalau umrah itu syaratnya sudah divaksin. Ini sudah dibuka. Mulai Ramadan besok sudah mulai boleh umrah, tapi harus sudah divaksin,” kata Yaqut seperti dilansir dari situs resmi Kemenag.go.id, Kamis (8/4/2021).

Bacaan Lainnya

Selain itu, kata Yaqut, vaksin yang digunakan juga harus sudah dapat sertifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

“Vaksinnya itu harus sudah certified atau disertifikasi oleh WHO,” sambungnya.

Ditanya terkait berita bahwa vaksin Sinovac belum tersertifikasi, Yaqut mengaku membaca berita tersebut. Namun, ia menilai belum sertifikasi, itu bukan berarti tidak tersertifikasi.

“Bisa jadi ada proses yang sedang dilakukan agar Sinovac bisa terregister oleh WHO,” ungkapnya.

Saat dikonfirmasi tentang adanya isu  geopolitik dan perang dagang, Menag mengatakan bahwa itu bukan domain dan kewenangannya untuk menjelaskan.

Tentang Haji, ia mengaku terus menjalin korespondensi dengan pihak Saudi. Pihaknya juga tengah mengupayakan agar bisa berkomunikasi langsung dengan pengganti Saleh Benten selaku Menteri Haji Arab Saudi.

“Kita belum komunikasi langsung dengan Arab Saudi, karena sejak Pak Saleh Benten direshuffle, kita belum mendapat akses ke menteri yang baru,” tuturnya.

“Tapi kita sedang berusaha terus agar dapat akses komunikasi langsung. selama ini kita komunikasi hanya korespondensi saja, surat menyurat,” pungkasnya.

Sembari menunggu info resmi dari Saudi, Kemenag terus menyiapkan skenario penyelenggaraan haji 1442 H/2021 M.

Penulis/Editor: Albet

Pos terkait