Gubernur Kepri Ajak Masyarakat Kurangi Konsumsi Beras, Negara Bisa Hemat Rp150 T Per Tahun

Gubernur Ansar menghadiri Panen Padi Perdana Hasil Program Pembinaan Narapidana di Sarana Asimilasi dan Edukasi Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Tanjungpinang, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Minggu (17/12/2023). Foto: Diskominfo Kepri/Kabartiga.id

KABARTIGA.ID, Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad mengajak masyarakat untuk mulai berhemat dalam konsumsi pangan khususnya beras. Pasalnya, jika konsumsi beras nasional dilakukan tidak berlebihan, maka negara bisa menghemat anggaran hingga Rp150 triliun.

Hal ini disampaikan Ansar pada saat menghadiri Panen Padi Perdana Hasil Program Pembinaan Narapidana di Sarana Asimilasi dan Edukasi Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Tanjungpinang, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Minggu (17/12/2023).

Bacaan Lainnya

Menurut Ansar, dengan mengkonsumsi beras dalam porsi secukupnya atau tidak berlebih-lebihan, maka negara bisa menghemat Rp150 triliun yang biasanya digunakan untuk pengadaan pangan.

“Mulai saat ini kita harus mulai berhemat pangan. Ke depan, negara-negara tidak akan berperang dengan adu kekuatan militer lagi namun akan berperang dengan ketahanan pangan masing-masing,” jelasnya.

Untuk itu, ia mengapresiasi langkah Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Kepri yang mampu menghasilkan padi dengan kualitas baik dengan tingkat produksi yang cukup tinggi.

Ia juga menyinggung, dalam rapat koordinasi inflasi daerah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengingatkan terkait kondisi ketahanan pangan dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi ketidakpastian global.

“Dalam menghadapi turbulensi ekonomi dan politik dunia saat ini, maka Bapak Presiden mewanti-wanti agar setiap daerah sesuai dengan karakteristik dan spesifikasinya harus berusaha bisa meningkatkan kemampuan daya tahan pangan,” tuturnya.

“Dan saya kira dengan percontohan seperti ini, ke depan Kepri mampu dan berpotensi mewujudkan ketahanan pangannya sendiri,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kepri, I Nyoman Gede Surya Mataram menyampaikan berdasarkan survey Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis tanggal 14 Desember 2023, produk gabah kering giling, penaman padi di lahan sarana asimilasi dan edukasi Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Tanjungpinang adalah sekitar 49,4 kwintal per hektar.

Dikatakannya, menunjukkan hasil panen padi di lahan ini melebihi rata-rata produksi gabah kering giling di Provinsi Kepri. Hal ini membuktikan bahwa Provinsi Kepri juga memiliki potensi untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

Ia berharap kegiatan ini terus berkesinambungan dengan didukung oleh pemerintah daerah, dengan ketersediaan lahan dan sarana yang lebih memadai guna program pemberdayaan warga pembinaan dalam mendukung ketahanan pangan.

“Mari kita jadikan momentum ini sebagai suatu inspirasi untuk terus mengembangkan program-program pembinaan yang bermanfaat bagi narapidana dan masyarakat. Saya yakin, bila kita bersatu kita dapat menciptakan perubahan yang lebih besar dan positif,” pungkasnya.

Kegiatan panen perdana padi dilakukan di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 1 Tanjungpinang yang berukuran 10×25 meter. Hasil panennya kemudian digiling ditempat penggilingan hingga menjadi beras siap konsumsi.

Adapun panen ini bisa terwujud berkat kerjasama berbagai pihak, terutama Rutan Kelas 1 Tanjungpinang dengan seorang pengusaha di Tanjungpinang, Adi Indra Pawennari dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepri.

Padi ini adalah varietas Inpari 32, ditanam pada tanggal 03 September 2023 kemudian dipanen pada 17 Desember 2023 atau telah berusia 105 hari.

Penulis/Editor: Albet

Pos terkait