Ketua PKK Kepri: Kader Posyandu Garda Terdepan Pencegahan Stunting dan Edukasi Gizi

Ilustrasi. Anak-anak di Desa Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau tengah menyantap makanan yang salah satunya yakni telur rebus. Selain ikan, telur juga menjadi kebutuhan protein hewani yang baik untuk pemenuhan gizi anak Indonesia. Foto: Albet

KABARTIGA.ID, Tanjungpinang – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kepulauan Riau, Dewi Kumalasari menyoroti pentingnya peran kader Posyandu sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama ibu dan anak.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan komitmen para kader yang selalu bekerja keras meskipun sering kali menghadapi berbagai tantangan di lapangan.

Bacaan Lainnya

Hal ini disampaikan Dewi beberapa waktu lalu disela menghadiri Workshop Peningkatan Pelayanan Kader Posyandu di Kota Tanjungpinang. Acara yang digelar di Gedung GOW, Sekretariat PKK Tanjungpinang, Senggarang.

“Kader Posyandu adalah garda terdepan dalam pencegahan stunting dan peningkatan gizi masyarakat,” ujar Dewi.

Selama kegiatan, Dewi berdialog dengan para kader, menanyakan tantangan yang mereka hadapi saat bertugas di lapangan. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah mengenai kendala terbesar yang sering ditemui, serta bagaimana mencari solusi efektif untuk mengatasinya.

Dewi yang juga anggota DPRD Kepri ini juga menyoroti pentingnya koordinasi yang baik antara kader Posyandu dan dinas kesehatan setempat.

Setelah menghadiri acara di Tanjungpinang, Dewi Ansar melanjutkan kunjungannya ke Kabupaten Bintan untuk menghadiri Workshop Peningkatan Pelayanan Kader Posyandu yang diselenggarakan di Aula Kantor Bupati Bintan.

Kegiatan ini dihadiri oleh kader Posyandu dari berbagai wilayah di Bintan yang berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan di desa dan kecamatan.

Dalam sambutannya di Bintan, Dewi menekankan pentingnya peran kader Posyandu tidak hanya dalam aspek pelayanan kesehatan, tetapi juga dalam edukasi masyarakat mengenai pola hidup sehat.

“Saya berharap kader Posyandu dapat menjadi agen perubahan di masyarakat, terutama dalam mengedukasi keluarga mengenai pentingnya asupan gizi seimbang dan menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.

Dewi juga mengingatkan pentingnya sinergi antara berbagai pihak, baik pemerintah daerah, dinas kesehatan, maupun masyarakat, untuk mencapai pelayanan kesehatan yang berkualitas.

“Pelayanan kesehatan yang berkualitas membutuhkan sinergi yang kuat antara semua elemen, termasuk dukungan dari kader Posyandu. Jika kita bisa terus bersinergi, saya yakin target penurunan angka stunting di Kepulauan Riau bisa tercapai,” katanya.

Ia berharap workshop ini dapat meningkatkan kapasitas para kader, terutama dalam pencegahan dan penanganan stunting.

“Kita berharap kader Posyandu semakin profesional, karena mereka memegang peran penting dalam menciptakan generasi masa depan yang sehat dan cerdas,” tutupnya.

Penulis/Editor: Albet

Pos terkait