KABARTIGA.ID, Tanjungpinang – Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komjen Pol. Agus Andrianto menerima Anugerah Gelar Kebesaran Adat Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau (Kepri).
Penyerahan gelar ini dilaksanakan dalam sebuah majelis khidmat di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang, pada Sabtu (3/2/2024).
Agus Andrianto dianggap telah menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pelindung, pemelihara, dan pembina keamanan negara.
Dalam prosesi penyerahan gelar adat, Dato Wira Setia Laksana H. Raja Alhafiz membacakan warkah pentabalan dengan penuh khidmat.
Gelar adat yang diberikan kepada Wakapolri merupakan suatu kehormatan yang melekat sepanjang masa, mengacu pada khazanah gelar kebesaran adat dan pusaka Melayu yang turut menjadi bagian adat istiadat kebesaran dan keagungan di Provinsi Kepulauan Riau.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 tahun 2014, LAM berperan sebagai wadah bagi Tetua Adat Melayu untuk mengatur adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat Melayu, termasuk pemberian Gelar Kebesaran adat kepada tokoh bangsa.
Dalam konteks ini, LAM Kepri dan Perhimpunan Zuriat Agung Kerajaan Riau Lingga rutin memberikan perhatian kepada beberapa tokoh bangsa dengan menganugerahkan Gelar Kebesaran Adat.
Selain Wakapolri, tokoh-tokoh seperti Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla, Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi H. M. Tito Karnavian, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, dan Jaksa Agung RI H.M. Prasetyo juga pernah mendapatkan penghargaan serupa.
Setelah ditabalkan sebagai Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama, Wakapolri Agus Andrianto menyampaikan terima kasih atas penghargaan tersebut kepada LAM Kepri dan Perhimpunan Zuriat Agung Kerajaan Riau Lingga.
Menurutnya, meski gelar ini dirasakan berat, Wakapolri berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam gelar adat ini, yang dianggapnya sebagai kehormatan dan amanah bagi dirinya dan keluarganya.
Wakapolri juga menekankan sifat amanah, taat, setia, teguh pada pendirian, dan kepercayaan yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Melayu.
Menurutnya, sifat amanah mencerminkan iman, taqwa, kepercayaan, tanggung jawab, sehingga dapat membawa berkah dan kesejahteraan dalam hidup.
“Dengan penobatan ini, saya menjadi bagian integral dari masyarakat Melayu. Gelar ini adalah sebuah kehormatan yang menyiratkan doa dan harapan di dalamnya,” ucapnya.
Dato’ Setia Bijaya Mahkota Negeri, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, menyambut penghargaan ini dengan ucapan selamat.
Ia berharap melalui penganugerahan gelar ini, peran budaya Melayu dapat semakin meluas dan memberikan manfaat dalam dedikasi pelayanan kepada masyarakat di Indonesia, terutama di Provinsi Kepulauan Riau.
Ansar menegaskan bahwa gelar adat Melayu sangat layak diberikan kepada pemimpin yang berkontribusi besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia.
Gelar ini mencerminkan kebijaksanaan lokal dan kesatuan bangsa, menjadikan penerimanya sebagai simbol keamanan dan pilar kearifan lokal.
“Saya dengan bangga mengatakan bahwa gelar adat Melayu pantas diberikan kepada pemimpin yang memainkan peran penting dalam mewujudkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Penulis/Editor: Albet